Interaksi manusia dan lingkungan sosial
bagaikan prinsip mutualisma (saling tergantung), dipandang dari aspek prilaku,
interaksi tersebut bukan saling
menguntungkan tetapi pula saling merugikan.
Saling
menguntungkan dan merugikan merupakan dinamika dalam kehidupan, sangat
diperlukan daya adaptasi manusia. Disini dipertarukan usaha-usaha dan
cara-cara, strategis, kepribadian, motivasi, visi-misi Suatu Lembaga
(Institusi) masing-masing manajemen diri, baik tingkat lokal, nasional,
regional dan global.
Hasil pengamatan sehari-hari baik kehidupan
individu, keluarga, kelompok, organisasi,
dan swasta, akan terasa betapa berat, ringan dan kompleksnya hubungan prilaku dalam
pembangunan.
Ada-ada
saja masalah. Ada-ada saja saling kurang memahami, pertengkaran, perkelahian,
pemberontak, pembunuhan. Dalam lingkungan fisik, prilaku manusia, membuang
sampah sembarangan tepat, polusi udara, pencemaran Air dan tanah, Ilegalloging,
kehancuran ekosistem, berakibat pula pada pemanasan global, selanjutnya terjadi
badai es, banjir dan selanjutnya kehancuran dan kematian manusia dan gangguan
kesejahteraan sosial.
Dari
sisi pemenuhan kebutuhan, banyak yang miskin, gelandangan, tidak punya rumah,
kekurangan makanan, pangan dan papan, dan kekurangan air bersih. Dari segi
pendidikan, kebudayaan, anak putus sekolah, pengangguran SD, SMP, SMA, PT,
Sarjana dan pengangguran Doctor.
Tetapi
ada juga, yang masih bernasib beruntung, mendapatkan fasilitas kemewahan,
Umumnya orang-orang yang hidup mewa adalah orang-orang yang beradaptasi tinggi, memiliki daya kreativitas
dan membangun semangat kerja keras.
Dengan
demikian pemahaman tingkah laku manusia dan lingkungan sosial akan diarahkan
pada aspek prilaku conduct (relatif berubah) dan prilaku pattern (Relatif)
tidak berubah serta Implikasinya bagi mengembangkan sosial, politik ekonomi dan
lingkungan hidup
- Pengertian Dasar
1.
Tingkah
laku manusia Dan lingkungan sosial
Tingkahlaku
Manusia
Beberapa sumber
informasi hasil membaca berbagai sumber mengarahkan tingkah laku hampir
disamakan dengan prilaku, dan prilaku
dipandang relatif berubah ( Conduct ) ralatif tidak berubah (Pattern). Pengertian lain mengarahan,
sifat bawaan dan lingkungan , adaftif dan mal adaptif (malajusment)
a.
Prilaku Conduct
Prilaku ini lebih dominan adalah
faktor lingkungan, karena tuntutan kemajuan dan perubahan
Dalam kamus
istilah mengemukan ( 1994) tingkah laku adalah tindak-tinduk seseorang menurut
pengamatan lingkungannya (Conduc)
Pendapat ini mengarahkan bila tingkah laku berubah karena lingkungan .
Contoh : Perubahan
kerajaan mengikuti Republik, tindak tanduk anak-anak bangsawan raja, raja
dan istri raja, serta semuanya harus
berubah perubahan ini membawa implikasi
pada kehidupan ekonomi sosial politik.
Contoh lain dalam
teori X oleh MC Gregor, mengarahkan
prilaku karena sifat bawaan (nature)
(a). Orang tidak suka pada kerja
sedapatnya menghindari kerja, oleh karena itu
(b). Orang harus dibujuk, banyak
dipaksa, dipimpin di awasi supaya befungsi
tenaganya.
(c). Orang mempunyai ambisi kecil,
segang bertanggung jawab dan terutama ingin memperoleh perasaan tentram ( Teori
X)
Teori Y pangkat andalan tentang kondrat dan prilaku
manusia yang menurut diglas lebih sesuai dengan hasil pemikiran sekarang dari
pada ( teori X) adalah itu ialah bahwa orang kaya :
(a). Suka bertanggung jawab
(b). Memiliki kemampuan menggunakan
daya pikir, daya peka, daya cipta, dan bahwa mereka
(c).
Upaya mengendalikan diri ( Teori Y)
Berdasarkan pendapat
diatas, hampir disejajarkan dengan
tingkah laku manusia Mal-Adapsif atau prilaku menyimpang (Devian Behavior)
Prilaku adaptive, memiliki kemampuan menghadap lingkungan
b.
Prilaku Pattern
Dalam
tulisan Hasan Shadily ( 1993) meyebutkan di dalam masyarakat mengenal daya pola
yang berisi keinginan supaya bertingkah laku yang baik, yang berisi cita-cita
pekerjaan baik dinamakan pola ideal ( Ideal Patter)
Dalam
tulisan A.S. Kesumajana ( 1989) menjelaskan : Prilaku atau tingkah laku itu
diwujudkan oleh orang Dewasa normal dalam empat macam yaitu : Sikap, Ucapan,
Tindakan dan awal perbuatan yang berpola, karena itu disebut juga pola sikap,
Pola Ucap, pola tindakan dan pola awal perbuatan.
Berdasarkan pendapat
tersebut jelas-jelas bahwa prilaku atau tingkah laku manusia dapat disebut
berpola (Patten ) adalah hasil
pengalaman orang dewasa, bersifat berubah atau conduct , adaptive atau mall
adaptive normal atau tidak normal
(menyimpang)
1.2. Lingkungan
Sosial
Perpaduan
antara manusia ( Individu-Individu) kelompok dengan kelompok, yang bekerja
sama, membentuk mengelompokkan sosial (Social Grouping), mengembangkan
organisasi, yaitu suatu jaringan interaksi sosial antar sesama untuk menjamin
ketertiban sosial.
Interaksi – interaksi sosial itulah yang kemudian melahirkan sesuatu yang
dinamakan lingkungan sosial ( Disari Janny Purba, 2001)
Lingkungan sosial, meliputi keluarga inti,
keluarga luas, kelompok masyarakat, beserta pranata dengan simbol – simbol dan nilai serta norma yang sudah mapan, serta
terkait dengan lingkungan alam (Ekosistenya) dan lingkungan buatan ( tata
ruang)
Dalam
tulisan Bambang Diliyanto ( 2004) yang berkaitan dengan lingkungan sosial
budaya mengemukakan :
“Lingkungan sosial budaya adalah lingkungan antara
manusia yang meliputi pola-pola hubungan sosial serta kaidah pandangannya yang
berlaku dalam suatu lingkungan Spasial ( Ruang) yang ruang Lingkungannya
ditentukan oleh keberlakuan dalam pola-pola lingkungan sosial tersebut (Termasuk
prilaku manusia didalamnya); oleh tingkat rasa integrasi mereka yang berada
didalamnya,
Berdasarkan
pendapat-pendapat tersebut di atas, lingkungan sosial dimaksudkan adalah
berawal dari naluri hidup bersama membentuk mengelompokkan, mengembangkan
organisasi, dan membangun interaksi sosial dibangun bersama nilai dan norma,
teknologi dan lambang-lambang sebagai pengikat tingkah laku dan didukung oleh
lingkungan spasial ( Ruang)
Dalam tulisan Nursid Sumaatmadja,(1978) menjelaskan pengertian lingkungan. Lingkungan yaitu semua kondisi yang berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan karakter (environment are all condition which have an efek on
growth and character ).
Lingkungan Sosial, termasuk
semua manusia yang ada di sekitar manusia di sekitar seseorang atau di sekitar
sesuatu kelompok. Lingkungan sosial ini dapat berbentuk perorangan, maupun dalam
bentuk kelompok. Keluarga, teman sepermainan, tetangga,warga desa, warga kota,
bangsa, bangsa dan seterusnya, termasuk lingkungan sosial bagi seseorang atau
sesuatu kelompok.
Menurut
hemat penulis lingkungan sosial meliputi pula, lingkungan sosial peramu,
pemburu dan pe ladang, lingkungan sosial menetap, lingkungan sosial desa,
lingkungan sosial kota, lingkungan negara, lingkungan lokal dan lingkungan
sosial global
1.3.Tingkah laku manusia dan lingkungan sosial
Berdasarkan
pendapat – pendapat tersebut diatas tingkah laku manusia dan lingkungan sosial
menunjukkan bahwa manusia bertingkah laku dibentuk oleh lingkungannya
disebut Determinan ekologi/Sosial, selanjutnya hasil bentukan
lingkungan tersebut mengarahkan pembentukan kepribadian manusia untuk membangun
dirinya dan membangun/ mempengaruhi
lingkungannya. Dengan demikian hubungan manusia dengan lingkungan saling menunjang dan saling
mempengaruhi ( kebaikan dan keburukan)
Di
bawah ini diberikan gambaran tentang hubungan manusia dan lingkungan sosial
saling menunjang dan memperkuat untuk pencapaian kebutuhan manusia dan kebutuhan organisasi.
a. Tingkah laku dan lingkungan sosial yang adaftif.
Kevin Nguyen, seorang awak kapal
penerbangan Continental Airlines, berpikir ia telah membuat kesalahan ketika ia
dipanggil ke kokpit dalam penerbangan dari Newark
ke Las Vegas.
Ia sangat terkejut ketika diberitahu bahwa pemimpin Continental, Gordon Bethune
berada di ujung telpon. Ternyata Bethune menyampaikan berita gembira, Nguyen
memenangkan Ford Ekplorer baru, satu dari delapan hadiah yang setiap tahun
diberikan Continental kepada karyawan dengan kehadiran sempurna selama enam
bulan sebelumnya. “ Saya tidak dapat
mempercayai “, kata Nguyen, yang telah bekerja di continental sejak 1997. Fred
Miller, pilot Boeing 757 untuk Continental juga memenangkan Ekplorer pada hari
yang sama dengan Nyuyen. Apa komentarya? : Saya hanya datang bekerja
sebagaimana seharusnya dan mereka memberi saya sebuah mobil “
Program hadiah-kehadiran itu berjalan baik.
Sejak peluncuran program itu, Continental telah menghadiahkan delapan puluh
tiga kendaraan serba guna Sport Ford yang kesemuanya bernilai sekitar $ 3 juta.
Namun program itu telah menghemat lebih dari $ 20 juta bagi perusahaan dengan
mengurangi angka kemangkiran penerbangan. Sebagai contoh, lebih dari 14.000
atau sekitar sepertiga karyawan Continental memenuhi syarat mendapatkan
Ekplorer karena memiliki catatan kehadiran sempurna selama periode 6 bulan
terakhir
Selain meningkatkan angka kehadiran, program hadiah Ekplorer
memiliki manfaat lain. Terutama, program itu meningkatkan motivasi karyawan dan
meningkatkan kepuasan penumpang. Sekarang Continental mendapatkan perangkat
tepat waktu tertinggi dari perusahaan besar AS
mana pun dan meraih perangkat pertama dalam Survei kepuasan pelanggan
terbaru yang diselenggarakan J.D. Power and Association. Semua ini membantu
mengkuhkukan kinerja keuangan Continental. Setelah dua kali terancam bangkrut
pada tahun 1980-an dan awal tahun 1990-an, Bethune direkut pada tahun 1994 untuk
membalikkan keadaan perusahaan. Dia langsung memperkenalkan sejumlah program –
seperti menghadiakan kehadiran – untuk menjadikan Continental sebagai tempat
yang lebih baik untuk bekerja. Dan para karyawan menyambutnya. Di bahwa
kepemimpinan Bethune, Continental mampu menghasilkan laba secara konsisten
pembelajaran. Akan tetapi, pertama kita harus melihat bagaimana karakteristik
biografis ( Seperti jenis kelamin dan usia) da kemampuan mempengaruhi kinerja
dan kepuasan karyawan.
b.Tingkah laku dan lingkungan sosial yang mal
adaptif.
Diskripsi tentang disfugsi sosial dalam adaptasi individu dan
organisasi Perilaku menyimpang di tempat kerja, Ted Vowinkel dikecewakan oleh
rekan kerja yang terus menyebarkan desas-desus yang jahat yang tidak benar akan
dirinya. Debra Hunley merasa lelah
karena anggota tim kerjanya yang, bila dihadapkan dengan masalah, menunjukkan
rasa kekecewaan dengan berteriak dan mengeluh kedia dan anggota tim kerja
lainya. Dan Rhonda Lieberman baru saja keluar dari pekerjaannya sebagai perawat
gigi setelah terus menerus mendapat pelecehan seksual dari majikannya.
Apa yang merupakan persamaan dari tiga episode ini ?
Mereka adalah para karyawan yang mengalami tindakan –tindakan perilaku
penyimpangan di tempat kerja, Istilah ini mencakup kisaran tindakan luas
tindakan-tindakan antisocial yang di lakukan oleh anggota organisasi yang
secara sengaja melanggar norma-norma yang sudah ditetapkan dan itu
mengakibatkan konsekuensi yang negatif bagi organisasi, anggotanya, atau
keduanya. Paraga 8-6 memberikan tipologi perilaku ditempat kerja yang menyimpan
dengan contoh masing-masing.
Sedikit organisasi yang mengakui telah mengijinkan atau
menciptakan kondisi yang mendorong dan mempertahankan norma-norma yang
menyimpang itu. Norma-norma yang menyimpang itu memang ada. Karyawan melaporkan
misalnya, tentang meningkatnya kekerasan dan sikap tak peduli terhadap orang
lain yang dilakukan pada bos pada tahun-tahun terakhir. Dan hampir separuh
karyawan yang menderita perlakuan kasar ini melaporkan bahwa langkah itu telah
membuat mereka berpikir untuk berganti pekerjaan, di mana 12 persen benar-benar
keluar karenanya.
Seperti norma pada umumnya, tindakan –tindakan
antisocial masing-masing karyawan dibentuk oleh konteks kelompok dimana mereka bekerja. Bukti menunjukkan bahwa
perilaku anti sosial yang diperagakan
oleh kelompok kerja itu merupakan
peramal yang penting dari prilaku antisocial individu itu saat bekerja. Dengan kata lain perilaku di tempat
kerja yang menyimpang mungkin berkembang kalau didukung oleh norma-norma
kelompok. Bagi para manajer ini berarti bila norma-norma yang menyimpang di
tempat kerja muncul, maka kerja sama, komitmen, dan motivasi karyawan mungkin
mengalami gangguan. Ini, pada gilirannya, dapat mengarungi produktifitas dan
kerja karyawan, serta meningkatkan ketidak hadiran masuk karyawan.