Jumat, 06 November 2015

MAHASISWA SEBAGAI AGEN PERUBAHAN SOSIAL

 Mahasiswa merupakan suatu golongan manusia yang sedang berada dalam masa-masa optimum.Yang dimaksud dengan optimum adalah, dari segi fisik, mahasiswa mempunyai kinerja yang dapat digunakan secara optimum dan maksimal, dan juga dalam keadaan sehat.Dari segi psikologis, mereka telah memiliki pemikiran dan mental yang telah matang, juga masih murni, karena belum di masuki oleh prinsip-prinsip eksternal, seperti partai politik, golongan-golongan dari masyarakat, dan sbagainya.Oleh karena itu pula mahasiswa mempunyai kewajiban dalam masyarakat sebagai Agent of Change, Social control, dan Iron Stock.
    
   Mahasiswa dikatakan sebagai Agent of Chage (agen perubahan), karena mahasiswa mempuyai sifat yang masih haus akan ilmu, dan itu salah satu alasan mengapa mereka (mahasiswa) lebih menempuh jenjang perguruan tinggi ketimbang dengan bekerja, walaupun tidak sedikit pula yang sambil  bekerja. Dengan sifat yang haus akan ilmu tersebut membuat mahasiswa selalu mencari dan melakikan suatu pneneliatina yang akhirnya akan mendapatkan suatu kesimpulan dan mendapatkan pemecahan masalah yang dapat dilakukan dengan lebih efektif dan lebih efisien, walaupun telah ada pemacahan masalah yang sebelumnya. Ilmu yang mereka serap sedikit banyak akan terterap didalam kehidupan mahasiswa, yang kemudian menjadi kebiasaan dan akhirnya akan tertular dalam kehidupan masyarakat. Melalui hal tersebut secara otomatis mahasiwa telah menjadi Agent of Change. Namun perubahan yang terjadi masih sedikit, dan apabila hal tersebut telah terlaksana oleh tiap-tiap individu mahasiswa di indonesia, maka untuk menjadi perubahan yang besar merupakan hal yang mudah terjadi.


     Peran mahasiswa sebagai Social Control (kontrol sosial). Sulit untuk dijelaskan dari definisi ini, namun dapat dilihat melalui ketimpangan-ketimpangan sosial yang telah terjadi di masyarakat di masa lampau, yaitu ketika pada masa pemerintahan yang otoriter menjadi masa pemerintahan orde baru, sedikit banyak terjadi karena tututan mahasiswa yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan, dengan melakukan demo dan sebagainya. Peran mahasiswa pun tak berhenti hanya disitu, contoh lain adalah tuntutan para mahasiswa kepada para pejabat negara Indonesia untuk memberantas tindak KKN.

    Disaat terjadi ketimpangan sosial dimasyarakat, pada saat itulah mahasiswa sebagai social control melaksanakan fungsinya.Pergerakan mahasiswa di era yang telah maju ini bukan hanya sekedar turun ke jalan saja, namun diperlukan lebih dari itu, yaitu dapat dilakukan dengan diskusi, kajian terhadap masalah, dan lain sebagainya.

    Mahasiswa dpat menjadi Iron Stock, yaitu mahasiswa diharapkan menjadi manusia - manusia yang tangguh, yang memiliki kemampuan dan akhlak mulia, yang nantinya dapat menggantikan generasi - generasi sebelumnya. Tak dapat dipungkiri bahwa seluruh organisasi yang ada didalam tatanan masyarakat bersifat mengalir, yaitu ditandai dengan pergantian kekuasaandari golongan tua ke golongan muda. Oleh karena itu diperlukan mahasiswa sebagai Iron Stock (persediaan yang tangguh) yang diharapkan lebih tangguh untuk menggantikan kaderisasi sebelumnya dalam suatu organisasi, maupun tatanan masyarakat dan siap melakukan perubahan yang lebih baik.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar